Senin, 23 April 2012

Makalah Zat Pemanis Pada Minuman

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sudah sejak dulu orang menggunakan garam, cabe, jeruk. cuka, lada, dan berbagai bahan lainnya untuk keperluan memasak. Bahan-bahan tersebut dimaksudkan untuk memberi cita rasa tertentu atau penampilan yang lebih merangsang selera. Semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses pengolahan, penyimpanan, atau pengepakan makanan dan minuman disebut bahan (zat) aditif makanan dan minuman.
Pada awalnya, orang hanya menggunakan zat aditif makanan atau minuman yang alami. Zat aditif alami diperoleh dari bahan-bahan alam (tumbuhan dan hewan). Akan tetapi, dengan berkembangnya industri makanan dan minuman yang membutuhkan bahan dalam jumlah besar dan waktu penyimpanan yang lebih lama, orang mulai memproduksi dan menggunakan zat aditif sintetis. Zat aditif sintetis diperoleh melalui suatu proses kimia di laboratorium.
Kini, jenis zat aditif makanan sudah sangat beragam. Terdapat tidak kurang 2500 jenis zat aditif. Berdasarkan fungsinya, zat aditif makanan dapat digolongkan ke dalam pewarna, pemanis, pengawet, penyedap, antioksidan, penambah gizi, pengemulsi, pengatur keasaman, pembentuk serat, anti kempal, pemutih atau pemucat, perenyah dan pengisi, pemantap, pengering, pencegah buih, pengkilap atau pelembab, dan pencegah lengket.
Penggunaan zat aditif khususnya zat aditif sintetis harus mendapatkan pengujian laboratorium dan pengawasan yang ketat, sehingga digunakan sesuai dengan keperluan, dan yang terpenting jangan sampai menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan kami dalam pembuatan karya tulis ini yaitu :
1. Sebagai acuan kepada masyarakat pada umumnya dan murid sekolah pada khususnya untuk memberitahukan bagaimana cara membedakan makanan atau minuman yang menggunakan pemanis alami dan pemanis buatan.
2. Sebagai bahan kajian apa bahayanya apabila kita mengkonsumsi pemanis buatan bagi kesehatan tubuh manusia.

C. Ruang Lingkup
Karya tulis ini membahas tentang zat pemanis, baik pemanis alami ataupun pemanis buatan. Mulai dari pengertiannya, cara membedakannya dalam makanan atau minuman serta bahaya dari pemanis buatan yang apabila di konsumsi bagi kesehatan.

BAB II
METODE PENULISAN

A. Objek Penelitian
Objek penelitian karya tulis ini mencakup penjelasan cara membedakan pemanis alami dan pemanis buatan yang terkandung dalam minuman serta bahaya dari pemanis buatan yang apabila di konsumsi bagi kesehatan.

B. Dasar Pemilihan Objek
Objek yang kami pilih adalah pemanis buatan yang terkandung dalam minuman, karena pemanis buatan dalam makanan maupun minuman sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun banyak orang yang masih belum mengetahui bagaimana cara untuk membedakan makanan ataupun minuman yang mengandung pemanis buatan serta bahayanya dari pemanis buatan tersebut bagi kesehatan apabila di konsumsi oleh manusia.

C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan karya tulis ini, kami secara umum mendapatkan bahan tulisan dari berbagai referensi baik dari tinjauan kepustakaan berupa buku-buku atau dari sumber media internet yang berhubungan dengan pemanis buatan yang terkandung dalam minuman serta bahaya bagi konsumennya.

D. Metode Analisis
Penyusunan karya tulis ini berdasarkan metode deskriptif analisis, yaitu dengan mengindentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data dari hasil penelitian dan percobaan yang telah kami lakukan. Serta menganalisis permasalahan dengan berdasarkan acuan yang kami dapatkan dari sumber-sumber yang bersangkutan dengan permasalahan tersebut.

BAB III
ANALISIS PERMASALAHAN

A. Pengertian Zat Pemanis
Menurut Michael Purba Pemanis adalah zat yang ditambahkan ke dalam makanan dan minuman yang. Namun secara umum pemanis dapat diartikan yaitu bahan makanan yang digunakan untuk menimbulkan rasa manis baik diperoleh dari bahan alami maupun buatan. Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman. Bahan pemanis digolongkan menjadi dua yaitu bahan pemanis alami dan bahan pemanis buatan.

B. Pengertian Pemanis Alami
Pemanis alami adalah bahan makanan yang digunakan untuk menimbulkan rasa manis pada makanan dan minuman yang berasal dari bahan alami. Pemanis ini dapat diperoleh dari tumbuhan, seperti: kelapa, tebu, dan aren. Selain itu, zat pemanis alami dapat pula diperoleh dari buah-buahan dan madu. Zat pemanis alami berfungsi juga sebagai sumber energi. Jika kita mengkonsumsi pemanis alami secara berlebihan, kita akan mengalami resiko kegemukan. Orang-orang yang sudah gemuk badannya sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami terlalu tinggi.

C. Pengertian Pemanis Buatan atau Sintetik
Pemanis buatan adalah zat tambahan dalam makanan yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam penerimaan rasa manis yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, sedangkan kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula. Pemanis buatan tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak berfungsi sebagai sumber energi. Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki penyakit kencing manis (diabetes melitus) biasanya mengkonsumsi pemanis buatan sebagai pengganti pemanis alami. Contoh pemanis buatan yaitu sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam dan dulsin. Pemanis buatan memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan pemanis alami. Garam-garam siklamat memiliki kemanisan 30 kali lebih tinggi dibandingkan kemanisan sukrosa. Namun, kemanisan garam natrium dan kalsium dari sakarin memiliki kemanisan 800 kali dibandingkan kemanisan sukrosa 10%.

D. Cara Membedakan Pemanis Alami Dan Pemanis Buatan Dalam Makanan Atau Minuman
Cara untuk membedakan makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami atau pemanis buatan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan membedakan rasanya, biasanya rasa makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan akan lebih terasa manis di bandingkan dengan makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami. Kemudian apabila kita telah memakan atau meminum makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan sisanya akan terasa pahit di dalam mulut. Hal tersebut dapat dilakukan percobaan sebagai berikut :

Alat dan Bahan :
- 2 gelas yang berisi air putih
- 1 sendok teh sakarin
- 1 sendok teh gula putih

Cara kerja :
- Isilah 1 gelas yang berisi air putih dengan 1 sendok teh sakarin kemudian aduk hingga merata
- Kemudian isilah 1 gelas yang berisi air putih yang lain dengan 1 sendok teh gula putih kemudian aduk hingga merata
- Mintalah beberapa orang temanmu untuk mencicipi masing-masing air tersebut !
- Tanyakan kepada masing-masing temanmu bagaimana pendapat mereka tentang rasa dari masing-masing air tersebut !

Dari percobaan tersebut kita dapat mengetahui apa perbedaan dari minuman yang mengandung pemanis buatan dan minuman yang mengandung pemanis alami.

E. Bahaya Dari Pemanis Buatan Apabila Dikonsumsi Secara Berlebihan
Pemanis buatan banyak menimbulkan bahaya bagi manusia. Misalnya siklamat dan sakarin yang dapat menyebabkan kanker kandung kemih, migrain, tremor, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker otak.
Zat pemanis buatan lainnya adalah aspartam. Zat pemanis buatan aspartam ini dapat menyebabkan penyakit lupus, yaitu pengerasan otak atau pengerasan sumsum tulang belakang. Hal ini dikarenakan bahwa aspartam dapat merubah kimiawi pada otak. Aspartam juga dapat menyebabkan penyakit kanker dan leukimia hal ini akibat dari penumpukan Fenilalanin menjadi Tirosin pada jaringan syaraf.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penggunaan pemanis buatan yang berlebihan sangat berbahaya bagi tubuh. Karena zat yang terkandung dalam pemanis buatan dapat menimbulkan beberapa penyakit berbahaya seperti zat kimia yang terkandung dalam pemanis buatan aspartam yang dapat memicu kanker, leukimia dan lupus dan pada pemanis buatan sakarin dapat memicu timbulnya penyakit kanker kandung kemih, migrain, diare, dll. Penggunaan pemanis buatan tidak sepenuhnya dilarang, tapi harus memperhatikan aturan pakai yang ditetapkan oleh FDA dan BPOM Indonesia.
Pemanis alami pun tidak lepas dari dampaknya pada kesehatan. Penggunaan pemanis alami yang berlebihan dapat menimbulkan penyakit diabetes dan kegemukan (obesitas). Jadi, zat pemanis alami maupun buatan dapat kita gunakan dengan aman apabila sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.

B. Saran
 Untuk para konsumen berhati-hatilah dalam memilih minuman kemasan. Salah satu caranya agar kita dapat meminimalisir penggunaan pemanis buatan yaitu: melihat komposisi dari produk minuman tersebut jangan tergiur dengan harga yang murah.
 Untuk para produsen agar lebih memperhatikan bahaya dari penggunaan pemanis buatan yang berlebihan jangan hanya memikirkan keuntungan semata.

DAFTAR PUSTAKA

http://emiroslaini.blogspot.com/2007/07/pengaruh-penggunaan-pemanis-buatan-pada.html
http://dania-aprilia.blogspot.com/2009/05/proposal-penyuluhan-anak-sekolah-dasar.html
http://izzatinkamala.wordpress.com/2008/06/19/pemanis
http://www.mail-archive.com/sarikata@yahoogroups.com/msg06153.html
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1141927
http://id.shvoong.com/how-to/health/2020546-bahaya-pemanis-buatan/
http://mediadarialam.blogspot.com/2010/01/bahaya-pemanis-buatan.html
Purba, Michael. 2007. IPA KIMIA untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga
Saeful, Karim, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: BSE (Buku Sekolah Elektronik)
Sumarwan, dkk. 2007. IPA SMP untuk Kelas VIII. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar